3/15/2009

Capek dan Jenuh, Pilih Jadi Broker


Ketika Profesi Anggota Dewan Tak Lagi Menggiurkan


MENJADI anggota legislatif saat ini diminati banyak orang. Segala macam cara untuk menempuh tujuan itu, bahkan dengan berkonsultasi dengan paranormal sekalipun ada yang melakukannya. Tak hanya itu, banyak juga diantaranya mereka yang sudah pernah merasakan duduk di kursi dewan dengan fasilitas lumayan mewah pada pemilu tahun ini kembali mencalonkan diri.

Dibalik itu semua, ternyata tidak demikian dengan Sukardianto MR. Anggota Komisi I DPRD Bengkulu Utara ini mengaku sudah jenuh jadi anggota dewan. Dengan pertimbangan cost terlalu tinggi dan belum tentu kembali terpilih, kader PDIP ini memilih untuk menekuni bisnis pribadi menjadi broker dan berkecimpung di pasar modal.

Beragam cara memang dilakukan banyak orang untuk menjadi anggota legislatif. Diantara banyak kasus tersebut, saat ini sering kita temukan caleg yang tadinya telah duduk di kursi anggota DPRD kabupaten kemudian tetap mencalon di DPRD kabupaten, ada pula yang tadinya sempat duduk di kabupaten lalu mencalonkan diri di DPRD Proovinsi dan seterusnya. Bahkan ada pula yang baru masuk ke ranah politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif untuk pertama kalinya.

Sukardianto adalah sosok salah seorang anggota dewan yang tak kembali mencalonkan diri sebagai wakil rakyat pada tahun ini. Setelah kurang lebih dia menikmati dan menghabiskan waktunya sebagai wakil rakyat, kali ini dia lebih memilih menekuni bisnis internet yang sering dikenal dengan dunia maya. Ketika anggota dewan yang duduk di DPRD berbondong-bondong mencalonkan diri kembali pada pemilu 2009 ini, langkah kontras ditunjukkannya.

“Capek jadi wakil rakyat. Selain memberikan kesempatan kepada yang lain untuk menjadi pejuang aspirasi rakyat, saya merasa sudah cukup dan ingin mengembangkan potensi usaha bisnis pribadi saja,” ungkap Sukardianto ketika ditemui di kediamannya di seputaran kawasan Karang Anyar.
Dengan menekuni bisnis pribadi dengan cara bertransaksi mata uang, dia mengaku mendapat keuntungan lebih menggiurkan dari pada menjadi anggota legislatif. Bahkan dalam dua minggu te2rakhir, dia mengaku berpenghasilan mencapai Rp 20 juta. “Lagi pula, pekerjaan ini semakin mendekatkan saya dengan keluarga. Waktu luang untuk anak-anak dan istri lebih banyak,” terangnya. Bahkan menurutnya, untuk mendapatkan penghasilan sebesar itu awalnya dia tidak memerlukan banyak modal, sepertihalnya dengan ribuan caleg yang saat ini sedang berjuang menarik simpati para konstituen.

“Tapi bukan pula saya menyinggung banyaknya caleg saat ini. Ini soal pilihan, kita berhak menentukan arah dan hidup masing-masing,” katanya. Dengan modal seperangkat komputer online, bisnis ini bisa dilakukan di rumah bahkan dimana pun dia berada. “Kadang-kadang kalau lagi suntuk di rumah, saya biasa pergi ke luar membawa laptop dengan menggunakan layanan internet semacam telkomsel flash,” ungkapnya.

Lebih jauh dikatakan Sukardianto, investasi pasar modal ini bisa dilakukan di perusahaan penanaman modal dalam ataupun luar negeri. Modal yang dipakai untuk menjadi seorang broker luar dan dalam negeri lumayan jauh perbedaannya. “Untuk broker luar negeri kita mesti punya modal minimal $250. Sedangkan broker dalam negeri minimal harus mempunyai modal Rp 30 juta. Saya mainnya di broker luar, tepatnya di Masterforex yang merupakan broker Rusia lisensi Amerika. Pertimbangannya karena lebih menguntungkan dari broker dalam negeri. Kalau broker dalam negeri, satu kali klik transaksi kita kena potongan $50,” papar Sukardianto.

Untuk dapat ikut dalam bisnis seperti ini, pemilik modal harus melakukan registrasi ke website brooker yang dipilihnya. Setelah registrasi dan memenuhi syarat administrasi pendaftaran, baru bisa disetujui untuk mentransfer dana yang akan dijadikan investasi modal tersebut. Selama delapan bulan menekuni bisnis ini, Sukardianto mengaku sudah mendapat keuntungan yang lumayan besar. Bahkan dua minggu terakhir dia bisa memperoleh keuntungan mencapai Rp 20 juta.

“Memainkan bisnis ini selain siap investasi uang dituntut juga untuk dapat investasi waktu, pikiran dan tenaga yang prima karena kita harus selalu memantau fluktuasi pasar modal dan nilai mata uang. Selain itu juga harus mengerti membaca situasi agar tidak keliru mau sell atau buy,” Sukardianto menjelaskan.

Menurut Sukardianto, pemain modal juga harus siap rugi bahkan kehilangan uangnya dalam bisnis ini. “Kehilangan uang bisa terjadi bila kita mengambil sikap gampangan yang artinya transaksi secara untung-untungan. Sebaiknya untuk berbisnis ini kita mengambil sikap tidak gambling yang artinya dalam setiap akan transaksi harus dianalisa secara tekhnical maupun fundamental. Pandai-pandai membaca situasi dan pantau terus berita perkembangan fluktuasi modal dunia intinya,” tutup Sukardianto.

Anda berminat berbisnis online seperti anggota dewan satu ini?
Bagi peminat yang mungkin berkeinginan berbisnis seperti Sukardianto, anda bisa mempelajarinya melalui sekolah online yang ada di berbagai situs forex di internet. (**)

2 komentar:

Dr. Rachmad I.T., S.Kom., M.Kom. mengatakan...

wah enakan jadi angota dewan sih kayaknya

Anonim mengatakan...

It is an amusing phrase