1/16/2009

Hidup Memang Pilihan Bung!

BAYANGANKU kembali menyeruak ke masa-masa aku harus menentukan sikap sekitar 1,5 tahun lalu. Ini ketika salah seorang temanku cerita soal keinginannya yang ingin lepas dari seseorang dan dekat dengan seseorang pula. Sedangkan untuk memiliki keduanya hal itu mustahil.
Dia cerita banyak, segala pertimbangan dan argumennya pun ku simak baik-baik. Kalau ingin jujur, aku bisa menangkap kalau si teman ini terpesona dengan hal baru. Ya, itulah manusia. Keinginan untuk memiliki sesuatu yang belum kita dapatkan memang mengasyikan. Apa pun taruhannya, kayaknya akan dipenuhi. "Manusiawi toh kalau aku suka dengan yang lain?," tanya si teman.
Hmm.. Sejenak aku terdiam. Aku yakin dia sebenarnya cukup dewasa menghadapi semua ini. Tapi itulah perasaan. Ga bisa dipaksa, ga bisa pula direka-reka. Terkadang aku agak risih ketika membahas masalah ini. Secara gitu lho, rambut udah banyak uban eh masih mikir yang kayak gini. Tapi karena kayaknya dia memang butuh saran pendapat, aku pun dengan ikhlas memberikan masukan. Benar juga dia bilang kalau rasa suka itu manusiawi. Aku pun tak membantah soal kemanusiawian itu.
Namun beberapa akibat ketika kita menentukan pilihan mestinya juga menjadi pertimbangan. Misalnya, engga mungkin kan kita mengambil keputusan sepihak tanpa memikirkan perasaan orang yang kita tinggalkan.
Ya, hidup memang pilihan. Bahkan hidup adalah karya yang kita ciptakan sendiri. Maju-mudur dan hitam-putih kehidupan tentu saja itu konsekwensi kita ketika menentukan sikap. Orang bijak mengatakan, bila ingin jadi pohon besar siaplah diterpa angin dan badai, jika tidak jadilah rumput yang hidup dibawah pohon besar. Namun kau akan selalu diinjak-injak orang. Jika tidak ingin ditumbangkan angin dan diinjak-injak orang, jadilah semak belukar. Namun suatu saat kau akan dimusnahkan. Yah…! Hidup adalah pilihan dan hidup ini terlalu singkat untuk dilalui dengan pilihan yang salah.
Begitu banyak pilihan dalam hidup. Banyak juga hasil yang bisa didapat dari pilihan tersebut. Begitu banyak jalan yang dapat kita tempuh dalam menjalani pilihan. Namun apapun yang telah kita pilih, semuanya adalah jalan yang telah ditentukan oleh Allah SWT kepada setiap hamba-Nya.
Ini contoh kasus... Seorang pecundang bisa jadi mengatakan, "ini mungkin , tapi SULIT". Tapi seorang pemenang justru mengatakan, "ini SULIT, tapi MUNGKIN".
Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, dan kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup memang pilihan, maka pilihlah dengan bijak. (rew)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

waw!tulisan ini keren sekali, mengugah hati tanpa menggurui :)

to be king mengatakan...

Terima kasih atas apresiasinya..
Namun alangkah baiknya kalau komentar saudara/i bisa mencantumkan alamat web atau email. Mungkin dengan itu komunikasi kita bisa berjalan. Untuk sekedar sharing pendapat dan berdiskusi mungkin?..