6/23/2009
Munajat
"Dulu Rindu Pernah Bilang, Jika Rindu
Ingatlah Aku dalam Setiap Nafasmu"
Hmm.. Aku menghela nafas saat kembali ingat dengan kata-kata itu. Pun begitu ketika aku sadar bahwa selama ini kesalahan demi kesalahan telah kurangkum dalam penerjemahan rindu, kasih sayang bahkan cinta. Salah? Iya, sebuah kesalahan fatal. Aku telah melakukan kesalahan dalam penerjemahan kasih sayang dan cinta sesama manusia melebihi kepada Sang Khalik. Subhanallah..
Alhamdulillah ya Allah.. Kau hancurkan bangunan kesalahan itu melalui cobaan sekaligus ujian bagiku dalam menjalani hidup. Saat ini, aku mencoba menepi dan bertafakur. Menanti suatu waktu hingga kemudian kasih sayang itu tak lagi salah kuterjemahkan. Kasih sayang yang kau ridhoi.
Sesungguhnya aku sadar, tak ada yang abadi kecuali kasih sayang-Mu.. Selama ini, aku sudah bertindak bodoh. Aku sesat dalam nikmat sesaat. Aku mencoba untuk kembali dan mencoba mengingat-Mu melalui dzikir.. Allahu Akbar.., bermanja-manja dengan Sang Khalik adalah sesuatu yang menyenangkan bagiku saat ini. Aku ingin rasa ini tetap terjaga ya Allah, sehingga ketika suatu saat itu tiba, kasih sayangku terhadap dia hanya semata-mata karena ridho-Mu.. (**)
6/19/2009
Nyanyian Rindu..
*Rama Diandri
Ada Rindu Penuh Hikmah
Dalam Rinai Senyum, Dia Terpaku..
Melepas Ikhlas dalam Tulus
Menuju Harapan Tak Pernah Pupus
Rindu Itu Diam..
Entah Apa yang Terekam
Diam Bukan Berarti Bungkam..
Rindu Coba Jalani Duka dengan Lapang
Adakah Rindu-rindu Lain?
Rindu Hanya Satu...
Hanya Rindu di Kebun Hikmah
Dia Melaju, Lewati Asa Tak Bertepi
Selamat Malam Rindu...
Ada Rindu Penuh Hikmah
Dalam Rinai Senyum, Dia Terpaku..
Melepas Ikhlas dalam Tulus
Menuju Harapan Tak Pernah Pupus
Rindu Itu Diam..
Entah Apa yang Terekam
Diam Bukan Berarti Bungkam..
Rindu Coba Jalani Duka dengan Lapang
Adakah Rindu-rindu Lain?
Rindu Hanya Satu...
Hanya Rindu di Kebun Hikmah
Dia Melaju, Lewati Asa Tak Bertepi
Selamat Malam Rindu...
Argamakmur 20/6/09
6/15/2009
Dan Malam pun Ikhlas..
*Rama Diandri
Berarak Laju, Air Berliku
Merunut Kisah Berpayung Duka
Hati Memang Payah!
Tak Peduli Ragu Akal pun Datang
Berlalu Dalam Kegelapan
Menanti Cahaya Tak Kunjung Datang
Apakah Pagi Telah Terhenti oleh Malam?
Kurasa malam Begitu Lama dan Menyesakkan..
Biduk Ini Terasa Melesak
Tak Kuasa Membendung, Lalu Tumpah
Kemudian Rinai Perlahan Berganti
Dan Pagi pun Tiba, Seiring Mentari
Aku Lega, Lepas Terkendali
Ternyata Galau Itu Memang Indah...
Berarak Laju, Air Berliku
Merunut Kisah Berpayung Duka
Hati Memang Payah!
Tak Peduli Ragu Akal pun Datang
Berlalu Dalam Kegelapan
Menanti Cahaya Tak Kunjung Datang
Apakah Pagi Telah Terhenti oleh Malam?
Kurasa malam Begitu Lama dan Menyesakkan..
Biduk Ini Terasa Melesak
Tak Kuasa Membendung, Lalu Tumpah
Kemudian Rinai Perlahan Berganti
Dan Pagi pun Tiba, Seiring Mentari
Aku Lega, Lepas Terkendali
Ternyata Galau Itu Memang Indah...
*Arga Makmur 16/06/09
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Ngaku Benci, Tapi Rindu MASIH ingat dengan Ainun? Guru MAN Model yang tinggal di Jalan RE Martadinata 6 No 100 RT 03 RW 06 Pagar Dewa, Kota...
-
SESUAI dengan Pasal 24 (c) UUD 1945, Mahkamah Konstitusi (MK) tidak berwenang mengadili orang/badan seperti mahkamah agung (MA). Melainkan,...
-
Seorang penambang sedang membawa batu emas TANAH pegunungan dalam gugusan bukit barisan yang indah menjadi semakin mempesona karena mengand...