1/02/2009

Tentang Kita Dulu...

PAGI ini aku berjalan sendiri. Aku merasakan embun di wajahku diantara air mataku yang menetes menutupi hawa yang sudah terlanjur samar dan buram. Waktu telah menggerogotinya. Sejarah kasih kita semakin kandas dihapus oleh jejak2 hati yang terus bertumbuh menjadi rangkaian bulan dan tahun.Aku semakin sadar kalau kau memang tak akan pernah kembali lagi. Entah dimana kini kau berada sedangkan kabar berita tak ada yg sempat tertangkap di telinga.
Kuputuskan untuk melupakan namamu walau akan tetap kuhormati sisa lembaran masa lalu yg dulu selalu setia menjenguki peninduran kita. Akan kuhayati waktu-waktu yang manis seperti menghayati keindahan matahari yang berwarna indah di suatu pagi. Lekuk wajahmu terlalu banyak menyimpan kasih sayang yg menetes di hamparan padang hati, takkan terlupakan olehku yg selalu setia menyimpan rindu dan penantian pada waktu yang semakin menjadi sepi.
Sesungguhnya aku tetap mencintaimu. Tapi tangis ini telah menjadi hujan yg lenyap terserap oleh pori-pori tanah dalam rentetan musim kemarau yang panjang. Tak ada lagi yang bisa dijeritkan sedang suaraku telah disekap oleh waktu-waktu yang semakin ganas memangsa usia kita.
Aku sudah lelah menelusuri perjalanan bumi yang seakan tak pernah mengenal dimana ujungnya dan kita telah punah di tengah-tengah takdir yg merambah hidup dan nafas kita.
Akhirnya cuma ini yg bisa kuputuskan, mengalirkan kisah kita berdua pada sebuah sungai masa lalu. Sebab lalu lalang sejarah sudah tak bisa lagi menjadi milik kita berdua. Aku dan kamu sudah tidak saling mengenal. Kita bukan sepasang kekasih yang bahagia seperti dulu, seperti dulu lagi…(rew)

Tidak ada komentar: