Mencoba berlari menuju tepian
Menggapai raga di ketinggian
Sudahlah.. Kau akan rapuh..
Tak ayal ombak kan menelanmu
Tak juga ketinggian kan menjagamu
Akhirnya.., berharap dalam keterpurukan memang lelah..
Akhiri saja senja yang mulai gelap. Langkahkan kaki menuju malam..
Bukankah malam itu sunyi?
Tak ada yang salah dengan senja ataupun malam..
Hanya pergeseran waktu dan corak kehidupan..
Sunyi kadang berarti bising, pun juga sebaliknya..
Lalu apa yang membedakan?
Hanya hati!
Tak juga malam, pagi, ataupun senja..
Sebab makna adalah ikhlas tuk menerima dan melepas..
Menggapai raga di ketinggian
Sudahlah.. Kau akan rapuh..
Tak ayal ombak kan menelanmu
Tak juga ketinggian kan menjagamu
Akhirnya.., berharap dalam keterpurukan memang lelah..
Akhiri saja senja yang mulai gelap. Langkahkan kaki menuju malam..
Bukankah malam itu sunyi?
Tak ada yang salah dengan senja ataupun malam..
Hanya pergeseran waktu dan corak kehidupan..
Sunyi kadang berarti bising, pun juga sebaliknya..
Lalu apa yang membedakan?
Hanya hati!
Tak juga malam, pagi, ataupun senja..
Sebab makna adalah ikhlas tuk menerima dan melepas..
*Argamakmur 25/5/09
5 komentar:
"ikhlas tuk menerima dan melepas.."
hayuk atuh belajar ikhlas.. ikhlas menerima kenyataan yg ada, ikhlas akan kepergian seseorang *sok wise*
tetep semangat \(^o^)/
*Deedee: Makasih...
argamakmur berarti bengkulu dung, jd inget tmn kos namanya mb mahfuza dan adiknya ilmi, mereka anak argamakmur
lho kok puisinya trtanggal 25/9/09, skrg kan msh bulan mei
*Jeungipi..Iya, tanggalnya salah..ntar diralat ya..maklum, lagi kalut..hehehe..
Iya, Argamakmur Bengkulu...main donk ke Bengkulu...hehe..
*Jeungipi...Sudah diralat*
:-)
Posting Komentar