12/11/2008

Bayi Asal Seluma Lahir Tanpa Anus



Usai Dioperasi,
Butuh Bantuan

Setelah kasus serupa terjadi di Kabupaten Kepahiang, seorang bayi asal Desa Tenangan Kecamatan Seluma Timur Kabupaten Seluma, lahir tanpa anus. Hingga tadi malam, bayi yang belum diberi nama tersebut masih terbaring di box bayi ruang kebidanan RSUD M Yunus Bengkulu. Sedangkan kedua orang tuanya, pasangan suami istri (Pasutri), Solihin (40) dan Khotimah (35) mengaku sama sekali tidak menyangka kalau anak ke-4 mereka itu akan lahir dalam kondisi tidak normal. Bagaimana ceritanya?
Menurut penuturan Khotimah dan keponakannya Ahmad Fadil (24) ketika ditemui di ruang kebidanan RSUD M Yunus Bengkulu kemarin, sekitar pukul 23.00 WIB Jum'at malam (5/12) belum lama ini, atas kehendak Allah SWT, anak ke-4 Khotimah dan Solihin itu lahir dengan bantuan salah seorang dukun di desa mereka. Meskipun kelahiran anak mereka ini diakui karena kebobolan menggunakan alat kontrasepsi, Khotimah dan Solihin mengaku tetap bahagia. "Bagaimana pun juga ini anugerah yang diberikan Allah SWT kepada kami berupa seorang anak. Awalnya saya memang telah ditawari pihak BKKBN untuk melahirkan dengan menggunakan bantuan bidan desa. Dengan syarat, saya harus membayar setengah dari total biaya keseluruhan. Namun karena berpikir untuk menghemat biaya dan menyadari kandungan saya normal, saya pun memutuskan untuk tetap menggunakan jasa salah seorang dukun desa di desa kami, seperti ketiga anak kami lainnya, " jelasnya.
Menurut Khotimah, usai melahirkan dia tidak mengetahui kalau anaknya tadi memiliki kelainan. Bahkan usai bersalin, semuanya berjalan sebagaimana biasa dia melahirkan ketiga anaknya yang lain, Alfia (12), Abdul Madjid (8) dan Ahmad Fauzi (1 tahun 8 bulan). Kecurigaan itu kemudian muncul setelah sekitar pukul 08.00 WIB, Minggu (7/12) dia menyadari kalau anaknya itu belum pernah buang air besar. "Biasanya bayi yang belum lama lahir, beberapa jam setelah itu langsung buang air besar. Tapi bayi saya ini tidak," lanjut Khotimah. Mengetahui hal itu, dia langsung memeriksa lubang anus anaknya. Ketika itulah dia baru mengetahui kalau sang anak tidak memiliki lubang anus.
Setelah bermusyawarah, lanjut Khotimah, pihak keluarga mereka pun langsung memanggil seorang bidan. Atas saran bidan inilah kemudian, mereka dianjurkan untuk segera membawa bayinya itu ke RSUD M Yunus Bengkulu. "Berbekal uang pas-pasan, saya langsung mengajak suami saya untuk segera ke RSUD M Yunus Bengkulu dengan harapan bayi saya ini bisa selamat," harapnya.
Minggu siang, lanjut Khotimah, mereka tiba di RSUD. Namun karena Senin (8/12) merupakan tanggal merah (Hari Raya Idul Adha, red) operasi pun baru bisa dilakukan, keesokan harinya. "Sekitar pukul 09.30 WIB hari Selasa, bayi saya ini langsung dioperasi," katanya. Meskipun proses operasi berjalan lancar, namun sejak dioperasi hingga kemarin siang kondisi sang bayi belumlah bisa dikatakan normal. Sebab pendarahan pada anus bayi tersebut terus saja terjadi. "Tapi kalau dibandingkan dengan kemarin, kondisinya sudah baikan. Bahkan transfusi darahnya saja sempat terganggu. Saya mohon do'anya semoga bayi saya ini selamat dan kami bisa segera pulang," kata Khotimah.

Butuh Bantuan
Sebagai ibu rumah tangga dan suaminya hanya mengandalkan mata pencaharian sebagai pencari barang bekas, kata Khotimah, mereka kesulitan dalam hal pembiayaan operasi. "Kasihan bapak (suaminya, red). Saya tidak begitu mengerti kalau urusan biaya. Tapi jujur, walaupun bapak tak cerita banyak dia sangat kesulitan dengan hal pembiayaan operasi ini. Apalagi kami tak mempunyai kartu Askeskin," katanya. Oleh karena itu, menurut Khotimah, tak ada maksud untuk mengemis atau pun mengiba, apabila ada dermawan yang merasa terpanggil dengan kasus mereka ini, pihaknya sangat mengharapkan uluran tangan para dermawan. "Tak dapat kami pungkiri, kalau soal biaya kami memang kesulitan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan uluran tangan dermawan," harapnya. (rew)

1 komentar:

Midwifery Story mengatakan...

kak saya mahasiswi bidan bengkulu ini kak. saya dapat tugas membuat askeb Atresia ani n mencari kasus. kbtulan kasus ini cocok kak,, izin copy ya kak,,, makasih kak ,,,