1/07/2009

Tabot Tebuang, 4 Warga Bengkulu Tewas

PERAYAAN Tabot tahun ini tampaknya meminta tumbal. Bagaimana tidak, dalam jangka waktu tabot besanding hingga tabot tebuang kemarin, setidaknya 4 warga Kota Bengkulu tewas mengenaskan. Bagaimana ceritanya?
Aksi kebut-kebutan di jalan raya sekitar pukul 14.30 WIB kemarin menelan korban. Tak tanggung-tanggung, pada kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Raya Air Sebakul, tak jauh dari Kantor Samsat-- kemarin menelan dua nyawa manusia sekaligus. Dua korban tewas yakni, Hendri Efendi (25) warga Kebun Kiwat Kelurahan Kebun Beler dan Supran (26) warga Gang Alfatindo Air Sebakul. Kedua korban yang mengendarai sepeda motor Honda Revo Nopol BD 6429 EO ini terpental setelah sepeda motor yang dinaiki mereka bersenggolan dengan lawan kebut-kebutannya.
Menurut keterangan beberapa warga ditemui BE di TKP (tempat kejadian perkara), peristiwa itu bermula ketika kedua korban yang berboncengan tersebut melaju kencang dari arah SPBU Air Sebakul menuju arah Pagar Dewa. Ketika melintas di ruas jalan TKP yang merupakan tikungan, keduanya diduga terlibat trek-trekan dengan sepeda motor jenis bebek tersebut tak kuasa menahan keseimbangan ketika sepeda motor mereka menabrak bagian belakang sepeda motor yang menjadi lawan kebut-kebutannya tersebut. Dalam waktu singkat, sepeda motor itu kemudian oleng hingga keduanya terpelanting beberapa meter menyungkur aspal jalan. Sedangkan sepeda motor yang menjadi lawan dalam balapan liar di jalan raya tersebut melaju kencang dan berusaha kabur meninggalkan TKP.
Di sisi lain, warga di sekitar lokasi kejadian yang mengetahui kejadian tersebut langsung memberikan pertolongan. Ketika warga berusaha menolong, badan jalan sudah dipenuhi darah kedua korban yang tampak meregang nyawa. Selanjutnya, kedua korban langsung dilarikan ke RSUD M Yunus Bengkulu. Namun sayang, selang beberapa saat berada di ruang tindakan, kedua pemuda itu diketahui sudah tak bernyawa lagi.
Pantauan BE, sebelum petugas Lantas Polres Bengkulu tiba di TKP. Jajaran Polsek Selebar, dalam hal ini pihak Pospol Air Sebakul juga anggota kepolisian lainnya langsung meluncur ke TKP. Sembari menunggu petugas Lantas datang, pihak Polsek Selebar pun langsung meminta keterangan kepada beberapa warga yang menjadi saksi dalam peristiwa tersebut. Karena sepeda motor lawan trek-trekan kedua korban melaju cukup kencang, sehingga tak ada satu warga pun yang mengetahui persis ciri-ciri sepeda motor tersebut. "Yang pasti sepeda motornya jenis bebek. Tapi kami tidak bisa memastikan jenis apa dan berapa Nopolnya," ujar salah seorang saksi di TKP.
Sementara itu, sekitar pukul 16.30 WIB kemarin, beberapa anggota keluarga korban yang telah mengetahui kejadian tersebut langsung menuju RSUD M Yunus Bengkulu. Tangisan histeris beberapa anggota keluarga korban ketika mengetahui kalau kedua pemuda itu telah meninggal dunia, memecah di ruang IGD. Hingga sekitar pukul 19.00 WIB tadi malam, jenazah keduanya sudah dibawa ke rumah duka masing-masing.

Gantung Diri
Diduga akibat depresi berat yang dialaminya, Teguh Saijo (65) pria yang tinggal di RT 06 RW 1 Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu sekitar pukul 06.00 WIB kemarin pagi ditemukan tewas tergantung di belakang rumahnya. Korban memilih mengakhiri hidup dengan cara menggantung lehernya dengan tali rapia warna biru diikatkan pada sebilah bambu yang disangkutkan pada bagian atap belakang rumahnya.
Menurut keterangan anggota keluarga korban, peristiwa itu pertama kali diketahui istrinya, Munaroh (60). Saat terbangun dari tidur, Munaroh tak mendapati suaminya yang biasanya masih berada di rumah. Ketika mengetahui hal itu, ibu 5 anak ini langsung melakukan pencarian. Namun betapa terkejutnya dia ketika mengetahui kalau sang suami sudah dalam keadaan tewas tergantung di bagian belakang rumahnya.
Saat ditemukan, korban menggunakan celana warna merah hati dengan baju berwarna biru. Sedangkan tali rapia berlapis yang menjadi alat dia untuk mengakhiri hidup masih mengikat pada lehernya. Menurut pantauan pula, korban sudah kaku ketika ditemukan. Namun tak ada indikasi kekerasan yang terdapat di tubuh korban. Ketika mengetahui suaminya sudah tewas dengan kondisi mengenaskan, pihak keluarga berteriak histeris meminta pertolongan warga. Selanjutnya, kasus bunuh diri itu pun langsung dilaporkan ke Polsek Selebar.
Di sisi lain, jajaran Polsek Selebar dikomandoi langsung Kapolsek AKP Ramon Zamora Ginting SIK ketika mendapat laporan tersebut langsung meluncur ke TKP. Awalnya, pihak kepolisian bermaksud membawa jenazah korban ke RSUD M Yunus Bengkulu untuk divisum. Namun karena pihak keluarga menolak, rencana itu pun akhirnya batal. Sekitar pukul 10.00 WIB kemarin, jenazah korban kemudian dikebumikan di TPU (Tempat Pemakaman Umum) setempat.
Kapolres Bengkulu AKBP Drs Budi Dermawan melalui Kapolsek Selebar AKP Ramon Zamora Ginting SIK ketika dikonfirmasi membenarkan terkait kejadian tersebut. Karena tak dilakukan visum, kata Ramon, pihaknya tak bisa memastikan sekitar jam berapa aksi bunuh diri itu dilakukan korban.

Ngelem
Seorang anak baru gede (ABG) yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung, sekitar pukul 23.00 WIB kemarin malam tewas setelah nekat ngelem. Remaja tanggung bernama Gusti (14) warga RW 1 Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu ini tewas setelah menghirup lem sejenis Aica Aibon yang konon bisa bikin fly. Namun diduga karena kebanyakan, dia pun over dosis hingga kemudian tewas mengenaskan di dalam kamar tidurnya.
Entah dari mana ide ngelem itu didapat korban. Namun pihak keluarga mengaku belum mengetahui apakah korban memang sudah terbiasa ngelem atau baru sekali, hingga merenggut nyawanya. Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh salah seorang anggota keluarga korban yang merasa curiga. Sebab menurut informasi yang diterima BE, sejak sekitar pukul 21.00 WIB korban memang sudah masuk ke dalam kamar dan tak keluar lagi hingga ditemukan tewas. Merasa curiga dengan kondisi itu, anggota keluarganya tadi langsung mengecek ke dalam kamar. Namun betapa terkejutnya dia ketika mengetahui kalau korban sudah terbujur kaku, dengan lem jenis Aica Aibon tergeletak di samping tubuh mungilnya.
Tak pelak, ketika mengetahui hal itu anggota keluarganya tadi langsung berteriak histeris meminta pertolongan para tetangganya. Namun sayang, upaya itu terlambat. Saat ditemukan, korban diketahui sudah tak bernyawa lagi. Memastikan korban telah meninggal dunia, pihak keluarga pun memutuskan untuk tidak melarikan korban ke rumah sakit. Sekitar pukul 09.00 WIB kemarin, jenazah korban dimakamkan di TPU (Tempat Pemakaman Umum) Sumber Jaya. (rew)

Tidak ada komentar: