3/23/2009

Calon DPD RI dan DPR RI Dilapor ke Panwas

Dugaan Money Politics
TABA PENANJUNG - Calon DPD RI Sultan B Najamudin dan Caleg DPR RI dari partai Demokrat nomor urut I Dinmar Najamudin, dilaporkan ke Panwascam Taba Penanjung. Keduanya dilaporkan terkait dugaan money politics yang dilakukan terhadap warga Desa Kota Niur dengan memberikan bantuan genset, dengan perjanjian warga harus memilih keduanya. Jika tidak maka genset akan diambil kembali dengan membuat surat perjanjian.
Ketua Panwascam Taba Penanjung Drs BJ Karneli membenarkan adanya laporan dugaan money politic tersebut. "Memang kita telah menerima laporan atas dugaan money politics, bahkan semua bukti yang terkait masalah ini sudah ada yakni berupa surat perjanjian tertulis antara sang calon dan warga yang ditandatangani oleh keduanya. Berdasarkan laporan tersebut kita lakukan proses sesuai prosedur dan telah kita plenokan dan kita sepakati kalau bukti –bukti dari pelapor ini semua terbukti merupakan tindak pidana dengan indikasi money politics pelanggaran pemilu," paparnya. Bahkan menurut BJ Karneli pihaknya sudah melaporkan kasus ini ke Polsek Taba Penanjung. Pihaknya juga tetap berkoordinasi dengan pihak Panwas Kabupaten dan KPU Kabupaten Bengkulu Utara.
Ditambahkan BJ Karneli, pelapor dugaan money politics adalah Nd, 30 tahun, yang merupakan warga Kelurahan Taba Penanjung, sebagai saksi mata yang mengetahui dugaan money politics. ‘’Masih ada 2 saksi lagi yang juga melihat tindakan tersebut yakni Mt dan Ni keduanya warga Sukarami,’’ tambah Karneli. Untuk kejadian, dikatakan Karneli belum sampai satu bulan yang lalu dan surat secara tertulis dengan ditandatangani oleh kedua calon. “Saat ini ada 4 orang warga yang telah memegang fotocopy surat perjanjian tersebut, bukti ini sangat kuat untuk menjerat keduanya bahkan saat ini pihak kepolisian telah turun ke Desa Kota Niur untuk mencari bukti-bukti lain,” jelasnya.
Ketika dikonfirmasi, salah satu koordinator tim sukses kedua pasangan tersebut Riningson mengaku belum mendapat berita tersebut sama sekali. “Kami belum bisa memastikan apakah bukti tersebut asli atau tidak. Untuk kepastian dan kebenarannya kami akan segera turun ke lapangan untuk mengeceknya,” jawab Riningson ketika dihubungi via handphone tadi malam. (**)

Tidak ada komentar: